Rabu, 03 Juli 2013

Radikalisme dan Terorisme


RADIKALISME ISLAM DI INDONESIA
(STUDI KASUS BOM DI GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH SOLO)

Sigit Sasongko[1]

1.         Pendahuluan
            Munculnya fenomena tindakan kekerasan di Indonesia seperti halnya aksi terorisme telah mengajak berbagai kalangan masyarakat, akademisi, analis terorisme, aparat keamanan dan pemangku kepentingan untuk mendiskusikan fenomena tersebut sebagai sebuah kajian untuk mendalami dan mengetahui faktor-faktor penyebab yang melatarbelakangi sebuah peristiwa terorisme tersebut. Pasca kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah pada 25 September 2011, banyak pihak yang mencoba mengaitkan aksi terorisme tersebut dengan paham radikal, lebih khususnya dengan kelompok-kelompok yang diberi label radikal. Peristiwa tersebut juga memunculkan pernyataan bahwa akar dari terorisme adalah radikalisme. Namun, pada kenyataannya pernyataan dan pemberian label tersebut masih menjadi problematis dan perdebatan oleh beberapa kalangan, karena memberikan stigma negatif terhadap agama Islam yang pada dasarnya mengajarkan kedamaian dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.