Pada dasarnya Peperangan Asimetris tidak sama dengan perang konvensional, yaitu berbeda dari segi kekukatan para pihak, bentuk aktor, dan metode yang digunakan. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Kajian Peperangan Asimetrik (KPA) telah ada di Indonesia sejak dua tahun lalu di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan). Asingnya penamaan KPA membuat peminatan kajian ini tidak terlalu besar, bahan pertanyaan yang kemudian muncul adalah apa saja yang telah dipelajari dalam KPA ini juga bersanding dengan kajian-kajian yang ada di dalam KPA ini cenderung juga dipelajari secara utuh maupun parsial dalam sejumlah program yang ada di perguruan tinggi lainnya. KPA memiliki tiga sub-kajian diantaranya adalah Terorisme, Insurjensi, dan Peperangan Siber (cyberwarfare).
Buku ini lahir sebagai upaya mengenalkan KPA kepada masyarakat khususnya bagi pemerhati tentang ilmu pertahanan. Buku ini juga menjadi pelopor dari upaya untuk mendekatkan KPA lebih dipahami oleh publik secara utuh dan penuh. Meski lebih bersifat bunga rampai dan kumpulan tulisan, buku ini memberikan gambaran yang terang benderang bagaimana KPA disandingkan dalam bentuk kasus-kasus yang ada dan menjadi problematika di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan dengan menghimpun versi singkat dari sejumlah Tesis Magister Program Studi Peperangan Asimetrik, fakultas Strategi Pertahanan Unhan plus satu tulisan tentang terorisme dalam prespektif kriminologi, serta sejumlah tulisan lepas sangat menarik, karena disajikan dengan bahasa yang lebih ringan dibandingkan dengan versi panjangnya.
Buku yang terbit merupakan bagian untuk memperkaya khasanah keilmuan yang besar dan luas. Sebab, sebagai sebuah karya, buku ini telah memberikan prespektif dan paradigma yang lebih dari sekedar informasi dan analisis, tapi juga menegaskan bahwa karya ini adalah bagian dari kepeloporan keilmuan yang patut diapresiasi lebih baik.
Notes: disadur dari kata pengantar Muradi, Ph. D dari buku "Terorisme, Insurjensi dan Peperangan Cyber Kajian Kritis Peperangan Asimetris di Indonesia" terbitan Dapur Buku, 2014.